Program MBKM Prodi SPI UINSA dan UII DALWA: Kolaborasi Strategis dalam Pelestarian Warisan Budaya Majapahit

Surabaya – Implementasi Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) di Program Studi Sejarah Peradaban Islam (SPI), Fakultas Humaniora, Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya dan Prodi SPI Fakultas Adab UII Dalwa, menunjukkan dampak signifikan sebagai wahana pembelajaran otentik dan kolaboratif yang kontekstual.

Salah satu realisasi program tersebut tampak dalam kegiatan magang mahasiswa Prodi SPI UINSA dan Mahasiswa Prodi SPI UII Dalwa di Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XI (BPKW XI) Jawa Timur.

Mahasiswa Prodi SPI UINSA dan UII Dalwa yaitu  Husein Ali Idrus, Bayu Saufi Pramudya, M Isa Alkhaf terlibat aktif dalam kegiatan pelestarian Objek Diduga Cagar Budaya (ODCB) di wilayah Trowulan, Mojokerto, Jawa Timur—situs yang dikenal sebagai pusat peradaban Majapahit yang di dampingi langsung oleh Dosen Prodi SPI UII Dalwa yaitu Dr. Sahri (Kaprodi SPI UII Dalwa), Rakai,M.Pd., Ulum, M.Pd., Kusairi,M.Pd., dan Abdurrahman M.Pd.

Kolaborasi ini menjadi bentuk sinergi nyata antara institusi pendidikan tinggi dan lembaga pelestarian budaya dalam upaya menjaga warisan sejarah nasional.

Kegiatan pelestarian tersebut meliputi pendokumentasian, pemetaan lokasi, kajian historis-arkeologis, serta wawancara partisipatif dengan masyarakat lokal. Seluruh proses dilaksanakan di bawah bimbingan langsung tim ahli BPKW XI yang memiliki kompetensi dalam konservasi budaya. Fokus utama kegiatan ini adalah identifikasi dan dokumentasi artefak peninggalan Kerajaan Majapahit, seperti prasasti, arca, serta struktur bangunan kuno.

Melalui kegiatan ini, mahasiswa memperoleh keterampilan praktis dalam penelitian sejarah dan arkeologi serta pemahaman mendalam mengenai konservasi warisan budaya. Mereka belajar bahwa konservasi bukan sekadar tindakan teknis, melainkan proses jangka panjang yang membutuhkan kehati-hatian, keahlian, dan komitmen tinggi. Kesalahan dalam proses konservasi berisiko merusak artefak yang memiliki nilai sejarah tak ternilai.

Mahasiswa PKL DALWA menekankan pentingnya kolaborasi ini dalam meningkatkan akurasi dan kelengkapan data cagar budaya yang selama ini belum terdokumentasi secara sistematis.

“Mahasiswa memiliki peran strategis dalam konservasi. Dengan kemampuan riset dan literasi digital, informasi warisan Majapahit dapat disusun dan diakses dengan lebih luas,” ujarnya.

Sementara itu, Izzul ‘Aroby, perwakilan mahasiswa SPI UINSA, menegaskan bahwa kegiatan ini tidak hanya menambah wawasan teknis, tetapi juga membentuk etos kerja tim yang solid. “Kami belajar langsung bagaimana merawat dan menjaga cagar budaya. Kerja kolaboratif membuat proses konservasi menjadi lebih terstruktur dan menyeluruh,” ungkapnya.

Program ini diharapkan menjadi model praktik baik bagi perguruan tinggi dan lembaga pelestarian budaya lainnya. BPKW XI Jawa Timur menyatakan komitmennya untuk terus melibatkan mahasiswa dalam kegiatan pelestarian sejarah. Kolaborasi antara dunia akademik dan lembaga pelestarian ini terbukti memberikan kontribusi nyata dalam menjaga identitas dan warisan budaya bangsa, khususnya peninggalan kejayaan Majapahit sebagai simbol kebanggaan nasional.(Randi.S./Red.)

Views: 181

Share:

More Posts

Send Us A Message