Diharapkan pondok pesantren itu tempat yang baik untuk melahirkan pemimpin yang baik dalam semua bidang.
Pernyataan ini disampaikan Dr. Akhmad Fauzi Hamzah seusai sidang promosi doktor di UIN Maulana Maliki (Maliki) Malang dalam bidang Manajemen Pendidikan Islam pada Kamis, 8 April 2021.
Akhmad Fauzi Hamzah yang merupakan, guru pondok pesantren Darullughah Wadda’wah Bangil ini menulis disertasi berjudul “Pendidikan Kepemimpinan Berbasis Pondok Pesantren, Studi Multi Situs di PP Darullughah Wadda’wah Bangil dan PP. Nurul Haramain Pujon Batu.
“Kita sedang krisis kepemimpinan di semua bidang, pendidikan pesantren yang menekankan akhlakul karimah dan kebersihan hati merupakan harapan besar kita semua untuk melahirkan pemimpin yang baik”, ujar Fauzi usai sidang promosi.
Dalam sidang promosi doktor itu, Akhmad Fauzi Hamzah berhasil mempertahankan disertasinya itu dengan baik.
“Temuan penelitian saya adalah, pendidikan dengan model “qudwatuna” merupakan ciri khas di pesantren yang layak untuk kita angkat”, tambahnya.
Pendidikan model “qudwatuna” ujar Fauzi adalah model yang baik. Sebelum menjadi pemimpin, santri di Pondok diajar untuk menjadi qudwah bagi dirinya sendiri. Kemudian dilatih menjadi qudwah pada komunitas kecil bersama sama teman santri lainnya.
Dr. Ahmad Khudori Shaleh, M.Ag yang menjadi promotor menjelaskan bahwa tema pendidikan kepemimpinan ini masih tidak terlalu banyak. Pendidikan di pesantren menghadapi tantangan yang makin kompleks yang harus bisa dijawab. Ia berharap disertasi ini memberi sumbangan untuk bangsa ini.
Terkait denga tema yang ia angkat, Akhmad Fauzi Hamzah mengaku bahwa penulisan tema kepemimpinan berbasis pesantren ini diilhami oleh harapan beberapa tokoh, agar pemimpin itu harus bersih hatinya dulu dan perilakunya terbiasa disiplin berakhlak.
“Pesantren adalah harapan besar. Perguruan tinggi Islam juga semestinya memiliki pesantren”, tutup pria asal Sumenep Madura ini/kholili h
Views: 19