IAI Dalwa Menuju Universitas, Para Promovendus Terus Terlahir di UIN Malang

WhatsApp Image 2021-03-15 at 13.51.11

Promovendus kali ini adalah ust Dr. Imaduddin, M.Pd.I. yang memperoleh gelar Doktor setelah menyelesaikan studi S-3 nya di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang dengan mengusung judul disertasi “Manajemen Peningkatan Mutu Lulusan Pesantren Dengan Studi Kasus di Pondok Pesantren Darullughah Wadda’wah dan Pondok Pesantren Miftahul Ulum Sidogiri”. Yang menarik dari disertasi beliau adalah konsep ma ziltu tholiban. Beliau memaparkan bahwa konsep tersebut diambil karena terbukti dapat mengembangkan potensi diri.

“Konsep tersebut diambil karena mau jadi apapun dia, kyai, ustadz, pengusaha bahkan menjadi presiden sekalipun, Ia merasa masih menjadi santri, terus belajar, berkembang dan terus hormat pada guru. Ustadz yang berdomisili di Raci tersebut juga menambahkan tentang orientasi dari judul disertasi. “Adapun orientasi dari prinsip ma ziltu tholiban adalah keberkahan guru.”

Sidang promosi doktor tersebut dilaksanakan pada 15 Maret 2021 di gedung “C” Pascasarjana UIN Maliki dengan jumlah peserta 55 orang dan 7 penguji diantaranya Prof. Dr. H. A. Muhtadi Ridwan sebagai penguji satu, Dr. H. Israqunnajah, M.Ag. penguji dua, Dr. H.M.  Syamsul Hady, M.Ag., penguji tiga Prof. Dr. Abdul Haris, M.Ag. selaku ketua dan penguji empat, Prof. Dr. Umi Sumbulah, M.Ag., penguji lima, Prof. Dr. Mudjia Raharjo, M.SI., selaku promotor dan penguji enam, dan Dr. H. Nur Ali, M. Pd. selaku Co promotor dan penguji tujuh.

Selain sebagai syarat kelulusan, diadakannya sidang tersebut juga untuk mempromosikan keahlian beliau di bidang mutu. Mantan wakil rektor IAI Dalwa yang sekarang menjabat sebagai Wakil Direktur Pascasarjana IAI Dalwa tersebut beralasan mengusung pesantren dalam disertasinya karena melihat beberapa alasan mengapa santri meskipun ia sudah menjadi kyai, pengajar tapi tetap menghormati guru. Beliau menyimpulkan bahwa ikatan santri dan guru adalah ikatan dunia akhirat, bukan hanya ketika pembelajaran saja. Rencananya teori ini akan beliau sosialisasikan di lembaga luar pesantren sehingga diharapkan tidak ada lagi pelecehan murid terhadap siswa, atau sebaliknya, bullying dan lain sebagainya.

Dr. Imaduddin,M.Pd.I juga memaparkan bertambahnya doktor di lingkungan IAI Dalwa diharapkan dapat menunjang SDM. “Adapun tambahnya doktor baru di IAI Dalwa diharapkan secara institusi dapat menambah great SDM yang sebelumnya minim doktor, dan ini adalah termasuk bagian dari syarat pendirian universitas. Dengan munculnya doktor-doktor baru, diharapkan bisa memenuhi persyaratan pendirian perguruan tinggi yang unggul” Ungkapnya.

Di akhir wawancara, Ustadz kelahiran Pontianak tersebut berpesan kepada mahasiswa untuk bersemangat dalam mencari ilmu. “Belajarlah terus jangan berhenti sampai jenjang terakhir formal yang ada. Asalkan diikuti dijalankan dengan baik, insyaallah bisa. Dengan begitu, kita dapat mengambil bagian dari cita-cita Abuya Hasan agar santri bisa berdakwah dan bisa masuk di berbagai bidang.” Pungkasnya.Fahri/red

Views: 6

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest

2 Responses

    1. Terima kasih atas koreksiannya, yang di maksud penulis adalah murid merupakan bagian istilah untuk peserta didik diniyah, sedangkan siswa adalah peserta didik sekolah formal. jadi murid tdk boleh meremehkan siswa, begitu juga sebaliknya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *