Dr. Ahmad Barizi,MA. Narasumberi Seminar “Menyiapkan Santri Sebagai Pemimpin di Era Demografi 2045” BEM IAI Dalwa

WhatsApp Image 2022-02-09 at 06.51.32

Dukungan pemerintah terhadap pondok pesantren dan santri sangat besar, hal ini dibuktikan dengan ditetapkannya hari santri secara resmi oleh negara melalui Keppres No 22 Tahun 2015. Sejumlah kebijakan telah dilahirkan, mulai keberadaan UU No 18 Tahun 2019 tentang Pesantren hingga Perpres No 82 Tahun 2021 tentang Pendanaan Penyelenggaraan Pesantren (PPP). Di level kebijakan Menteri Agama, telah diterbitkan tiga Peraturan Menteri Agama (PMA) yakni PMA No 30 Tahun 2020 tentang Pendirian dan Penyelenggaraan Pesantren, PMA No 31 Tahun 2020 tentang Pendidikan Pesantren, dan PMA No 32 Tahun 2020 tentang Ma’had Aly.

Momentum keberadaan UU Pesantren dan ragam aturan turunannya itu yang dibaca oleh BEM IAI Dalwa sehingga mengundang tokoh ahli bidang kepesantrenan yaitu KH. Dr. Ahmad Barizi,MA., Dosen Filsafat & Tasawuf UIN Maulana Malik Ibrahim Malang sekaligus Kaprodi Doktor PAI UIN Malang untuk mendapatkan ilmu lebih dalam menyambut bonus demografi di Indonesia yang terjadi di tahun 2030 mendatang, termasuk Indonesia Emas tahun 2045 yang bertepatan 1 abad Indonesia yaitu pesantren dan entitas di dalamnya berpeluang besar berkontribusi lebih maksimal dalam pemajuan pembangunan di Indonesia

Pada hari Jum’at, 04 Februari 2022 pukul 13.00 wib yang bertempat di Hotel Dalwa Dr. KH. Ahmad Barizi, MA.menyampaikan Materi pada Studium General “Diklat Kepemimpinan & Keorganisasian” yang diadakan oleh BEM IAI DALWA (Badan Eksekutif Mahasiswa Institut Agama Islam Darullughah Wadda’wah) Bangil-Pasuruan yang di dampingi oleh Dr. Zainal Abidin,M.Pd. (Direktur Pascasarjana IAI Dalwa), Dr. Akhmad Fauzi Hamzah,M.Pd.I (Wakil Direktur III Pascasarjana IAI Dalwa) dan Dr. H. Akhmad Sahrandi,M.Pd.I (Dosen IAI Dalwa).

Dalam pemaparannya tentang Pesantren dan Bunos Demografi 2045 Dr. KH. Ahmad Barizi,MA menyampaikan bahwa Bonus Demografi menimbulkan hal negatif seperti kesenjangan sosial, tingkat pendidikan masyarakat meningkat, jumlah pengangguran meningkat, dan tingkat harapan pun meningkat. Namun tidak bisa dipungkiri lagi bahwa ada Bonus Demografi 2045 yang hal ini ditandai dengan: 1). usia produktif 15-65 mencapai 70%; 2). Mensyaratkan SDM unggul dan berdaya saing; 3). Manusia sebagai human capital (subyek) dan human resource (obyek), yang menjadi titik sentral masyarakat. Bonus Demografi lain yaitu meniscayakan adanya: 1). Manusia dengan kecerdasan yang komprehensif (produktif dan inovatif); 2). Manusia dengan karakter yang kuat untuk membangun interaksi sosial yang damai; 3). Manusia dengan wawasan lingkungan yang bijak; dan 4). Manusia dengan kepribadian yang unggul dan berkeadaban.

Kemudian bagaimana dengan mahasiswa-santri ? beliau melanjutkan pemaparannya yaitu santri sebagai penerus ulama dan ulama sebagai pewaris Nabi Saw. itu pribadi yang memiliki keunggulan intelektual dan emosional/spiritual (al-fathonah wa al-yaqdhah), yang mampu mencerap sesuatu yang abstrak ke yang kongkrit. Mahasiswa Santri IAI Dalwa termasuk kaum intelektual karena Intelektual itu merupakan Masyarakat Akademik (Academic Community). Masyarakat akademik merupakan masyarakat yang senantiasa gelisah untuk merumuskan rumusan-rumusan baru yang progresif, transformatif, dan aplikatif bagi pengembangan hidup/kehidupan ke depan. Santri adalah pribadi shalih yang hanya mengabdi pada dan untuk ilmu.

Beliau juga menyampaikan bahwa santri/ulama dalam sejarah itu peletak peradaban baru Islam yang senantiasa relevan dengan situasi dan kondisi (shalih li kulli zaman wa makan). Eksistensi santri menjadi pelaku perubahan hidup dan kehidupan. Perubahan apa ? Yaitu perubahan yang mengarah kepada tiga kekuatan, 1). Pengetahuan (knowledge), 2). Keterampilan (skill), dan 3). Kepribadian (personality). Tujuan Akhir: kepekaan intelektual (intellectual ability), kedewasaan emosional (emotional maturity), dan kecerdasan spiritual (spiritual quotient).

Pada sesi terakhir kegiatan dilanjutkan dengan penandatanganan perjanjian kerjasama antara Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Maulana Malik Ibrahim Malang oleh Prof. Dr. H. Nur Ali,M.Pd. (Dekan FITK UIN Malang) dengan IAI Dalwa Bangil yang ditandatangani oleh al-Habib Dr. Zainal Abidin,M.Pd. tentang Implementasi Tridharma Perguruan. Dr. Akhmad Fauzi,M.Pd.I berharap dengan seminar ini Santri Mahasiswa IAI Dalwa menjadi Santri unggulan yang mumpuni dalam penguasaan ilmu keagamaan yang turunannya sehingga menjadi pendakwah agama Islam yang baik, serta menjadi agen transformatif di tengah-tengah masyarakat dan menjadi penggerak perubahan di tengah masyarakat.Randisyah/red.

Views: 6

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *