UII Dalwa Gelar Sosialisasi dan Pembekalan KKN, PPL, dan PKL 2025

20250812-DSC05249-scaled

Bangil – Universitas Islam Internasional Darullughah Wadda’wah (UII Dalwa) mengadakan sosialisasi dan pembekalan program Kuliah Kerja Nyata (KKN), Praktik Pengalaman Lapangan (PPL), dan Praktik Kerja Lapangan (PKL) bagi seluruh mahasiswa calon peserta KKN 2025. Kegiatan ini berlangsung pada Selasa (12/8/2025) di Mabna Abuya Hasan lantai 2 dan lantai 9.

Acara terbagi menjadi dua sesi. Sesi pertama menghadirkan Dr. Achmad Djuaini, M.Pd. (Ketua LPkM UII Dalwa) dan Ustadz Samsul Huda, M.Pd. (Wakil Rektor II UII Dalwa). Sesi kedua dipandu oleh Dr. Achmad Sulthon, M.Pd. selaku Ketua KKN Nasional.

Dalam pemaparannya, Dr. Achmad Djuaini menjelaskan bahwa sosialisasi bertujuan memberikan gambaran awal terkait kondisi lapangan, lokasi pelaksanaan, dan program kerja tematik yang akan dijalankan.

Sosialisasi ini untuk memberikan kepada mahasiswa informasi awal terkait kondisi KKN, kesiapan pelaksanaan, serta program kerja yang sudah kita tetapkan pada tahun ini,” ujarnya.

Sementara itu, Ustadz Samsul Huda menekankan pentingnya persiapan matang.

KKN, PKL, dan PPL harus disiapkan secara matang agar peserta tidak tergesa-gesa saat pelaksanaan,” tegasnya.

Salah satu program unggulan KKN 2025 adalah kewajiban pembuatan dokumentasi kegiatan di setiap posko dalam bentuk foto, video, dan narasi yang dapat dipublikasikan sebagai berita kampus.

KKN tahun ini tetap mempertahankan lokasi KKN Internasional di Malaysia dan KKN Lokal di Kecamatan Sukapura, Probolinggo. Alasan mempertahankan Sukapura antara lain karena penerimaan masyarakat yang positif dan kemitraan produktif antara mahasiswa dan masyarakat muslim setempat.

Untuk KKN Nasional, peserta berasal dari santri yang sedang menjalani Santri Praktik Mengajar (SPM) di berbagai daerah Indonesia. Lokasi SPM secara otomatis ditetapkan sebagai lokasi KKN.

Dengan skema ini, pengabdian santri tidak hanya di sekitar Jawa Timur, tapi bisa menjangkau Bawean, Lombok, hingga Kalimantan,” jelas Dr. Djuaini.

Pada sesi kedua, Dr. Achmad Sulthon menekankan integrasi antara pengajaran dan dakwah selama KKN.

“Kita ingin mahasiswa bisa mengajar sekaligus berdakwah. Jadilah mahasiswa yang santri, dan santri yang mahasiswa,” pesan beliau.

Menutup acara, Dr. Sulthon berharap seluruh peserta dapat menyelesaikan tugas dengan baik dan menjadikan KKN sebagai bentuk nyata pengabdian kepada masyarakat.

“Dari pesantren kita mengabdi kepada Allah, kemudian mengabdi kepada masyarakat dengan baik,” pungkasnya.Irsyad/Randi.S./red.

Views: 120

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This will close in 0 seconds