Meneguhkan Moderasi Aswaja dalam Kebhinnekaan: Seminar Nasional Kolaborasi UII Dalwa dan PCNU Pasuruan

20251203_104228

UII DALWA – PC Aswaja NU Center Kabupaten Pasuruan bekerja sama dengan Universitas Islam Internasional (UII) Darullughah Wadda’wah Bangil kembali meneguhkan komitmennya terhadap penguatan wacana moderasi beragama melalui gelaran Seminar Nasional ASWAJA Tahun 2025 bertema Meneguhkan Moderasi Ahlussunnah Wal Jama’ah dalam Kebinekaan. Acara diselenggarakan pada Rabu, 3 Desember 2025 bertempat di Dalwa Hotel Syariah Raci Bangil.

Seminar nasional ini menghadirkan narasumber utama Prof. Dr. H. Ali Maschan Moesa, M.Si, cendekiawan terkemuka yang pernah menjabat sebagai Ketua PWNU Jawa Timur (1999–2008) dan Guru Besar UIN Sunan Ampel Surabaya sekaligus pengajar Pascasarjana UII Dalwa Bangil. Kehadiran beliau menjadi magnet akademik tersendiri bagi para peserta yang berasal dari kalangan dosen, mahasiswa, peneliti, serta jajaran struktural NU dan lembaga pendidikan Islam.

Dalam paparannya, Prof. Ali Maschan Moesa menegaskan bahwa moderasi bukan sekadar jargon, tetapi merupakan substansi epistemologis dari tradisi keilmuan Ahlussunnah Wal Jama’ah. Menurutnya, kebinekaan Indonesia yang majemuk menuntut penguatan perspektif moderat dalam praktik keagamaan, sosial, dan kebangsaan.

Beliau menambahkan bahwa Aswaja telah memberikan fondasi historis-teologis yang kuat bagi terciptanya kehidupan beragama yang inklusif dan harmonis.

“Moderasi adalah bagian dari DNA Aswaja. Ia tumbuh dari tradisi tawasuth, tasamuh, tawazun dan i’tidal yang telah diwariskan para ulama,” tegasnya.

Acara ini diawali dengan pembukaan resmi, pembacaan ayat suci Al-Qur’an, serta menyanyikan Lagu Indonesia Raya dan Mars Hubbul Wathon. Sambutan-sambutan disampaikan oleh KH. Lutfli Hakim Nadzir, M.Pd Direktur PC Aswaja NU Center Kabupaten Pasuruan, Ust. Samsul Huda,M.Pd. Wakil Rektor 2 yang mewakili Rektor UII Dalwa Bangil dan KH. Imron Mutamakkin Ketua PCNU Kabupaten Pasuruan.

Dalam sambutannya, Wakil Rektor 2 UII Dalwa Bangil menegaskan pentingnya kolaborasi akademik ormas keagamaan dalam memperkuat literasi moderasi beragama.

“Keilmuan Aswaja harus terus dikontekstualisasikan dalam ruang akademik modern agar nilai-nilai moderat dapat diwariskan dengan kuat kepada generasi muda,” ujarnya.

Seminar berlangsung interaktif dengan sesi tanya jawab dan diskusi mendalam mengenai dinamika moderasi beragama, tantangan radikalisme, hingga strategi penguatan Aswaja dalam institusi pendidikan. Para peserta memberikan respons antusias, menandai keberhasilan kegiatan ini sebagai wahana akademik yang produktif.

Acara ditutup dengan doa oleh KH. Maksum Hasyim, dilanjutkan penyerahan cendera mata sebagai bentuk penghargaan kepada narasumber.

Melalui kegiatan ini, PC Aswaja NU Center Kabupaten Pasuruan dan UII Darullughah Wadda’wah Bangil meneguhkan kembali komitmennya untuk merawat jagad dan membangun peradaban, sejalan dengan semangat menjaga Indonesia sebagai rumah besar kebinekaan yang damai.Randi.S./red.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *