Khutbah Idul Adha 1446 H : Teladan Nabi Ibrahim dalam Perspektif Ketakwaan dan Pendidikan Sosial-Keagamaan

WhatsApp Image 2025-06-06 at 07.26.29

UII DALWA – Khutbah Idul Adha yang disampaikan oleh Dr. Akhmad Fauzi Hamzah, M.Pd.I Wakil Direktur 3 Pascasarjana UII Dalwa di Masjid Al-Huda, Perumahan Taman Candiloka, Sidoarjo, pada hari Jumat, 06 Juni 2025 (bertepatan dengan 10 Dzulhijjah 1446 H), mengangkat tema besar tentang keteladanan Nabi Ibrahim a.s. sebagai model ideal dalam menjalani kehidupan berlandaskan nilai-nilai ketakwaan, pengorbanan, dan pendidikan keluarga.

Dalam khutbah tersebut Wakil Direktur 3 Pascasarjana UII Dalwa menyampaikan lima dimensi utama yang menjadi fondasi kesuksesan hidup dalam bingkai keimanan dan ridha Ilahi.

1. Ketakwaan dan Ketaatan kepada Allah Swt.

Dr. A. Fauzi menekankan bahwa puncak keteladanan Nabi Ibrahim terletak pada komitmennya yang absolut terhadap perintah Allah. Ketundukan total yang ditunjukkan melalui peristiwa perintah penyembelihan putranya, Ismail a.s., menjadi simbol ketakwaan sejati. Dalam konteks kehidupan modern, keteladanan ini mengajarkan umat untuk tetap berpegang teguh pada prinsip-prinsip agama meski menghadapi tantangan dan godaan duniawi.

2. Jiwa Sosial, Tolong-Menolong, dan Pengorbanan

Beliau juga menyoroti pentingnya semangat solidaritas sosial. Kurban sebagai ritual tahunan bukan hanya simbol kepatuhan, tetapi juga pengingat tentang pentingnya berbagi kepada sesama. Pengorbanan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail menjadi refleksi nilai-nilai sosial yang mengajarkan bahwa kemanusiaan dan keadilan sosial adalah bagian dari kesalehan yang holistik.

3. Keteladanan dalam Membangun Rumah Tangga Ideal

Dr. Fauzi mengulas relasi harmonis antara Nabi Ibrahim dengan istrinya, Siti Hajar, dan anaknya, Ismail. Komunikasi yang dilandasi iman, dukungan emosional, serta keterbukaan terhadap kehendak Ilahi menjadi landasan utama dalam membangun keluarga sakinah. Model keluarga Ibrahim adalah representasi rumah tangga ideal yang mampu mengintegrasikan nilai spiritual dan praktis dalam kehidupan sehari-hari.

4. Kesabaran dan Kepasrahan dalam Menghadapi Ujian Hidup

Nabi Ibrahim dikenal sebagai pribadi yang sabar dan pasrah terhadap takdir, tanpa kehilangan semangat perjuangan. Ujian berat yang beliau hadapi menjadi pedoman mental-spiritual bagi umat Islam untuk tidak mudah menyerah dalam menghadapi dinamika kehidupan. Sabar dan tawakal bukan bentuk pasivitas, melainkan strategi batin untuk tetap tegar dan produktif.

5. Pendidikan Anak Berbasis Keteladanan Orang Tua

Dalam khutbah ini ditegaskan bahwa pembentukan karakter anak tidak dapat dilepaskan dari keteladanan orang tua. Nabi Ibrahim tidak hanya mendidik melalui kata-kata, tetapi juga lewat tindakan nyata yang menjadi teladan bagi Ismail. Pendidikan berbasis keteladanan adalah pendekatan paling efektif dalam membentuk generasi yang berakhlak mulia dan bertanggung jawab secara spiritual dan sosial.

Kelima aspek tersebut merupakan pilar utama dalam membentuk kehidupan pribadi, keluarga, dan masyarakat yang diridhai Allah Swt. Khutbah ini bukan hanya menjadi pengingat spiritual tahunan, tetapi juga panduan aplikatif bagi umat Islam dalam menghadapi realitas kehidupan dengan tetap berada dalam nilai-nilai kebaikan, keberkahan, dan kebahagiaan hakiki.Randi.S./Red.

Views: 30

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *