Momentum Idul Idha dan liburan hari Tasyrik dipergunakan semaksimal mungkin oleh Dewan Rektorat untuk mempererat dan memupuk solidaritas antar Civitas Akademika INI Dalwa dengan mengadakan kegiatan simposium di Hotel Dalwa pada hari Rabu, 14 September 2016 M. bertepatan dengan 12 Dzulhijjah 1437 H.
Dalam sambutan pertama, Imaduddin,M.Pd.I selaku Wakil Rektor 1 menyampaikan pentingnya penguatan Tri Dharma perguruan tinggi dengan karakter khusus pesantren Dalwa, semua pengembangan institusi baik mahasiswa dan santri diarahkan untuk memperkuat dan memperkokoh tradisi kepesantrenannya agar santri punya kapasitas keilmuan dan keahlian sesuai kapasitas keahliannya. Beliau juga memaparkan pengembangan SDM Civitas Akademika INI DALWA.
Sambutan kedua disampaikan oleh Dr. Zainal Abidin, M.Pd selaku Direktur Pascasarjana INI Dalwa. Beliau memaparkan bahwa Institut Agama Islam Darullughah Wadda’wah (INI DALWA) Bangil bekerja sama dengan Centre for Advance Studies on Islam, Science and Civilazation (CASIS) Universiti Teknologi Malaysia UTM, menyelenggarakan program unggulan Dirasah Islamiyah, Pemikiran dan Peradaban Islam. Program itu merupakan program unggulan dengan menekankan proses pembelajaran tradisi Islam salaf untuk merespon tantangan peradaban dan zaman kontemporer. Tujuan dari pogram itu adalah menjadikannya sebagai pusat studi Islam yang unggul dengan konsentrasi menyiapkan membangun peradaban Islam di era kontemporer.
Beliau juga menambahkan bahwa Untuk mencapai tujuan ini, program belajar akan mengelaborasi karya dan pemikiran-pemikiran ulama besar. Secara khusus memformulasi tiga pemikiran ulama besar ahlusunnah yaitu Prof. Dr. Sayyid Muhammad bin Alwi al-Maliki, al-Habib Dr. Abu Bakar bin Ali al-Masyhur dan Prof. Dr. Tan Sri Syed Muhammad Naquib al-Attas. Dengan penuh harap beliau menghimbau agar para Dosen INI Dalwa bisa melanjutkan pendidikannya pada jenjang Doktoral agar semakin mampu meningkatkan taraf keilmuan dan akademisinya.
Sambutan ketiga disampaikan oleh Ayyub Syafi’i, ST. selaku Tim Foredj (Forum Operator Redaktur Jurnal) INI Dalwa Cluster Tapal Kuda Barat yang meliputi Malang Raya, Blitar dan Pasuruan. Beliau mengemukakan bahwa pada tahun 2017, Jurnal yang akan mempengaruhi nilai akreditasi lembaga adalah jurnal on-line bukan jurnal cetak. Jurnal on-line harus memiliki e-ISSN, seperti ISSN-nya versi cetak. Komposisi penulis jurnal adalah 40% dari dalam dan 60 % dari luar. Contoh: Jurnal Ad-Di’ayah Vol. 2 Tahun 2016 terdiri dari 10 naskah, maka 4 dari penulis dalam dan 6 dari penulis luar. Jika sudah siap dengan jurnal on-line maka harus siap rajin meng-update jurnal on-linenya. Bagi yang sudah mempunyai versi cetak, dapat dibuat versi on-linenya dengan memberikan deskripsi: ‘jurnal versi cetak yang dionlinekan’ pada kolom keterangan Volume Jurnal. Harus mempunyai struktur organisasi jurnal on-line, sama seperti versi cetak. Diusahakan memiliki Editor dan Review dari luar dan berkapasitas minimal Nasional.
Views: 0