Probolinggo – Mahasiswa Program Studi Sejarah Peradaban Islam (SPI), Universitas Islam Internasional Darullughah Wadda’wah (UII Dalwa), melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL) tahun 2025 di Kota dan Kabupaten Probolinggo. Kegiatan ini merupakan implementasi pembelajaran berbasis lapangan yang menekankan pada penguatan literasi sejarah, kearsipan, serta konservasi warisan budaya.
Di wilayah perkotaan, mahasiswa ditempatkan pada Museum Probolinggo, Museum dr. Mohamad Saleh, serta mengunjungi Pojok Literasi Arkeologi Sunan Kali Banger. Mereka memperoleh pengalaman langsung mengenai manajemen koleksi, kurasi, publikasi edukatif, hingga layanan komunikasi museum. Melalui praktik ini, mahasiswa dilatih mengembangkan sensitivitas terhadap pelestarian sejarah sekaligus keterampilan menyampaikan informasi secara edukatif kepada masyarakat.
Pemilik Pojok Literasi, Edi Martono, turut membekali mahasiswa dengan pengetahuan koleksi berbasis teknologi dan digitalisasi. Ia menekankan pentingnya pengembangan literasi sejarah arkeologi melalui buku, manuskrip, foto, artefak, dan benda peninggalan lain yang berhubungan dengan sejarah Kota Probolinggo.
Selain itu, mahasiswa juga melakukan praktik kearsipan di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Probolinggo. Mereka mempelajari inventarisasi, perawatan, penyimpanan, hingga pengatalogan arsip sesuai standar. Ikhwan, Arsiparis instansi tersebut, menegaskan bahwa arsip merupakan jejak sejarah dan identitas bangsa yang harus dijaga untuk diwariskan kepada generasi berikutnya.
PKL kemudian berlanjut ke wilayah Kabupaten Probolinggo, khususnya Desa Sukapura. Mahasiswa menggali warisan sejarah masyarakat Tengger dengan mengunjungi berbagai situs, seperti makam Syekh Sekarudin, Puser, Watu Lumbang, makam Mbah Jurang Manten, hingga situs legendaris Roro Anteng dan Joko Seger. Aktivitas di kawasan ini menitikberatkan pada praktik konservasi dan preservasi situs sejarah.
Melalui kegiatan PKL tersebut, mahasiswa Prodi SPI UII Dalwa tidak hanya memperkuat aspek teoretis, tetapi juga memperoleh keterampilan praktis yang relevan dengan dunia profesional. Kegiatan ini diharapkan dapat melahirkan generasi sejarawan muda sekaligus pengelola warisan budaya yang unggul dan berkontribusi nyata bagi masyarakat serta pengembangan keilmuan sejarah peradaban Islam.Randi.S./red
Views: 50