Bangil, Dalwa Berita — Kuliah Kerja Nyata (KKN) Internasional kembali menjadi program unggulan Universitas Islam Internasional (UII) Dalwa. Tidak sekadar ajang pengabdian masyarakat, program ini dirancang sebagai sarana memperluas pengalaman internasional sekaligus memperdalam wawasan keislaman dalam konteks global.
Tahun 2025, KKN Internasional UII Dalwa berfokus di Malaysia dengan menggandeng dua institusi bergengsi: Universitas Teknologi Malaysia (UTM) dan University Sains Islam Malaysia (USIM). Selain di Ibu Kota Kuala Lumpur, kegiatan juga diperluas hingga Negeri Sembilan, termasuk kolaborasi bersama Pondok Pesantren Darul Ulum.
Fokus rekrutmen ditujukan bagi mahasiswa tingkat awal Al-Aly. Proses seleksi dilakukan secara ketat dengan penilaian etika, pengetahuan umum, kemampuan presentasi, hingga literasi akademik. Mahasiswa yang lolos akan menjalani program selama 15 hari, berisi pelatihan, pengabdian masyarakat, serta presentasi akademik.
Menurut Dr. Kholili Hasib, M.Ud., Ketua Program KKN Internasional UII Dalwa, aspek akademik menjadi titik tekan dalam kegiatan ini.
“Pelatihan dan pengabdian masyarakat dalam KKN Internasional kali ini lebih berbasis akademik. Fokus kami pada dauroh ilmiyah dan presentasi studi keislaman,” jelasnya.
Namun, dimensi akademik bukanlah satu-satunya tujuan. Program ini juga diproyeksikan sebagai media adaptasi sosial-budaya.
“Social culture di sini maksudnya adalah bagaimana mahasiswa berinteraksi dengan berbagai lapisan masyarakat internasional. Hal itu agar medan dakwah mereka semakin luas di masa depan,” tambah Dr. Kholili.
Lebih jauh, KKN Internasional diharapkan membentuk mahasiswa berkarakter interdisipliner, inovatif, dan problem solver dalam menghadapi tantangan masyarakat global. Melalui interaksi dengan institusi pendidikan luar negeri, peserta diharapkan mampu menambah wawasan, membangun jejaring akademik, sekaligus memperkokoh semangat dakwah di level internasional.
Terkait batalnya rencana KKN Internasional di Thailand tahun lalu, Dr. Kholili menegaskan bahwa hal itu disebabkan faktor teknis dan bahasa.
“Di Thailand, jadwalnya berbenturan dengan libur nasional, dan masyarakat di lokasi kurang fasih berbahasa Melayu. Hal itu menyulitkan adaptasi mahasiswa. Karena itu, Malaysia lebih strategis untuk keberhasilan program,” terangnya.
Dengan dukungan UTM dan USIM, KKN Internasional UII Dalwa 2025 diproyeksikan sebagai lompatan penting dalam pengembangan mahasiswa yang siap menghadapi era globalisasi dengan basis akademik, spiritual, dan sosial yang seimbang.Azmi/Randi.S./red.
Views: 70