UII Dalwa Jajaki Kerja Sama Strategis dengan Universitas Al-Ahgaf Yaman: Integrasi Keilmuan dan Perlindungan Umat di Era AI

dalwaberita.com-2-3-1600x800

Bangil, Dalwa Berita —Universitas Islam Internasional Darullughah Wadda’wah (UII Dalwa) terus memperluas jejaring kerja sama internasionalnya. Dalam rangka penjajakan kolaborasi perguruan tinggi, UII Dalwa menggelar audiensi resmi dengan Universitas Al-Ahgaf, Yaman, pada Sabtu (02/07/2025) bertempat di Ruang Rektor UII Dalwa.

Audiensi ini menjadi momentum penting yang mempertemukan dua institusi pendidikan Islam bergengsi. Delegasi Universitas Al-Ahgaf dipimpin langsung oleh Rektor, Prof. Habib Abdullah bin Muhammad Baharun, yang turut didampingi oleh tokoh-tokoh terkemuka, yakni Habib Hasan Al-Haddad dan Habib Hanif Al-Athas. Sementara itu, jajaran pimpinan UII Dalwa yang hadir yaitu Direktur Pascasarjana al-habib Dr. Zainal Abidin, M.Pd, CIRK, CIQaR, CIE., Wakil Rektor 1 Dr. Sholahudin Hasyim, M.H.I, serta unsur rektorat dan direktorat lainnya.

Pertemuan yang bertepatan dengan kunjungan Habib Abdullah dalam rangka Haul Abuya Hasan ini dimanfaatkan secara strategis oleh UII Dalwa untuk mengusulkan program double degree dengan Universitas Al-Ahgaf. Usulan ini merupakan tindak lanjut dari kerja sama serupa yang sebelumnya telah dijalin UII Dalwa dengan Universitas Al-Washatiyah Yaman.

Menanggapi tawaran tersebut, Prof. Habib Abdullah Baharun menyambut baik inisiatif UII Dalwa, namun menekankan pentingnya memperluas orientasi kerja sama ke arah yang lebih visioner dan strategis. Menurutnya, implementasi program double degree secara teknis dapat diakomodasi selama sesuai dengan regulasi pemerintah Yaman. Namun lebih dari itu, beliau mendorong agar Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) dapat memainkan peran sebagai penjaga dan pelindung umat di tengah derasnya disrupsi teknologi, khususnya perkembangan pesat Artificial Intelligence (AI).

“Kecerdasan buatan ini adalah senjata seperti pedang. Tidak mungkin kamu menghadapi pedang dengan tongkat, harus kamu hadapi pedang dengan pedang,” tegas Prof. Habib Abdullah.
“Kita harus membangun platform alternatif yang aman dan mencerahkan umat. Inilah esensi kehadiran PTKI.”

Dalam konteks ini, kerja sama double degree bukan sekadar penambahan gelar akademik, melainkan sebagai instrumen strategis untuk memperkuat peran intelektual Islam di era modern. UII Dalwa diharapkan mampu melahirkan generasi cendekiawan muslim yang tidak hanya unggul dalam keilmuan, tetapi juga memiliki sensitivitas terhadap kebutuhan dan problematika umat.

Wakil Rektor UII Dalwa, Dr. Sholahudin Hasyim,M.H.I turut menegaskan pentingnya merespons peluang kerja sama ini secara serius oleh segenap civitas akademika, terutama para mahasiswa.

Sangat bagus kalau direspons dengan serius oleh mahasiswa-mahasiswa kita. Bukan hanya sekadar gagah-gagahan punya dua gelar — enggak. Tapi lebih kepada kebutuhan umat, sesuai visi besar Dalwa yang dirumuskan oleh Abuya Hasan; yaitu menyelamatkan umat,” jelasnya.

Kerja sama antara UII Dalwa dan Universitas Al-Ahgaf diharapkan dapat segera terimplementasi dalam bentuk kurikulum terintegrasi, pertukaran akademik, dan pengembangan platform digital berbasis nilai-nilai keislaman. Sinergi ini menjadi bagian dari upaya globalisasi pendidikan Islam yang tidak kehilangan akar spiritualnya.Lukman/Randi.S./red.

Views: 170

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This will close in 0 seconds