Bangil, Dalwa Berita – Pondok Pesantren Darullughah Wadda’wah (Dalwa) kembali mengukuhkan posisinya sebagai pusat konsolidasi keilmuan dan spiritualitas Islam transnasional melalui perhelatan Multaqo Al-Hasaniyah ke-12, yang diselenggarakan pada Jumat pagi, 1 Agustus 2025. Acara dua tahunan ini menjadi ajang silaturahmi intelektual dan spiritual bagi keluarga besar pesantren, dewan guru, alumni, dan tokoh masyarakat dari berbagai daerah.
Kegiatan yang dimulai pukul 08.00 WIB ini diawali dengan pembacaan Yasin dan tahlil yang dipimpin oleh Habib Abubakar bin Ali Assegaf, dilanjutkan dengan Maulid Simtudduror oleh Habib Shodiq Baharun. Rangkaian acara berlangsung khidmat, mencerminkan semangat keilmuan dan keteladanan yang telah diwariskan oleh pendiri pesantren, al-Maghfurlah Abuya Hasan Baharun.
Salah satu momen penting dalam acara ini adalah kehadiran al-Habib Prof. Abdullah bin Muhammad Baharun, ulama terkemuka dan Rektor Universitas Al-Ahgaff Yaman, yang pernah hidup bersama Abuya Hasan. Dalam orasi ilmiahnya nya, al-Habib Prof. Abdullah Baharun memberikan refleksi mendalam tentang nilai-nilai ketawakkalan dan keikhlasan yang diwariskan Abuya Hasan.
“Marilah kita ikuti jejak langkah hidup Habib Hasan. Dalam pandangan saya, Habib Hasan adalah sosok yang penuh keikhlasan, yang tumbuh dari ketawakalannya yang tulus. Ketawakalan itulah yang menjadikannya ikhlas, sepenuhnya karena Allah, ungkap Rektor Universitas al-Ahqaf Yaman dalam orasi religiusnya.
Acara ini juga dimeriahkan oleh sambutan-sambutan ilmiah dari para tokoh, termasuk Dr. Habib Segaf Baharun selaku Rektor UII Dalwa dan Ketua Umum Al-Hasaniyah, serta perwakilan dari Ahlul Bait dan alumni, di antaranya Habib Miqdad Baharun. Para pembicara menggarisbawahi pentingnya sinergi antar-alumni dan pelestarian nilai-nilai perjuangan Abuya Hasan sebagai dasar pendidikan dan dakwah kontemporer.
Kesan mendalam juga datang dari para alumni. Salah satunya, Habib Idrus bin Hasan al-Qadri Depok, menyatakan bahwa keberlangsungan Multaqo bukan sekadar agenda rutin, melainkan wujud nyata ikatan batin antar-santri dan guru yang telah terjalin sejak masa kecil.
“Kita itu merasa dianggap anak oleh beliau (Abuya Hasan), jadi ada daya tarik. Alhamdulillah pada multaqo kali ini kita bisa jalin tali silaturahmi. Persaudaraan itu sangat kental, nggak pernah putus, sampai kita jadi tua pun merasa seperti anak muda lagi,” ujar beliau dengan haru.
Sebagai penutup, doa bersama dipanjatkan oleh Ustaz Qoimudin dan Habib Abdullah bin Muhammad Baharun, mengakhiri kegiatan tepat pada pukul 10.55 WIB dengan suasana penuh kekhusyukan.
Multaqo ke-12 ini menegaskan peran pesantren dan UII Dalwa bukan hanya sebagai lembaga pendidikan agama dan akademik saja tetapi juga sebagai pusat warisan budaya dan keilmuan Islam yang hidup. Inisiatif berkelanjutan seperti ini mencerminkan komitmen Dalwa dalam menjaga kesinambungan nilai, memperkuat jejaring alumni, dan merawat tradisi akademik berbasis spiritualitas yang mendalam.Akmal/Randi.S./red.
Views: 60