Bangil, Dalwa News – Dalam rangka memperingati Hari Bahasa Arab Sedunia, Jurusan Bahasa Arab Pondok Pesantren Dalwa bekerjasama dengan Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Pendidikan Bahasa Arab (PBA) sukses menyelenggarakan seminar nasional bertajuk “Menghadapi Tantangan dalam Mengemban Bahasa Arab sebagai Bahasa Internasional di Era Modern”. Acara ini berlangsung di Ruang Rushaifah, Hotel Dalwa, lantai 3, pada Jumat, 3 Januari 2025.
Seminar tersebut menghadirkan tiga pembicara ahli, yaitu:
- Dr. Ust. Ahmad Makki Lazuardi, M.Pd., seorang praktisi sastra Arab terkenal dengan karya Husnul Isgho’;
- Prof. Dr. H. Muhammad Abdul Hamid, MA., Ketua Ikatan Mudarris Al-Arabiyah (IMLA) Jawa Timur dan guru besar bahasa Arab di UIN Maliki Malang; dan
- Syekh Sameh bin Jamal Al-Kuhali, pakar di bidang Fiqih Tahawwulat (Ilmu Transformasi Pemahaman) serta murid dari Habib Abu Bakar Al Adni Al Masyhur.
Acara yang dihadiri oleh hampir 90 santri dari Pondok Pesantren Dalwa ini menjadi momentum penting untuk mempertegas peran bahasa Arab di era globalisasi.
Prof. Abdul Hamid dalam pemaparannya menekankan bahwa seminar ini memberikan motivasi kepada para mahasiswa dan pecinta bahasa Arab untuk lebih memahami urgensi bahasa Arab di tengah arus globalisasi.
“Kami sangat mengapresiasi kegiatan ini. Sebagai Ketua IMLA Jawa Timur, saya melihat seminar seperti ini mampu memotivasi generasi muda untuk menyadari betapa pentingnya bahasa Arab sebagai sarana komunikasi global,” ujar Prof. Abdul Hamid.
Dr. Ahmad Makki Lazuardi, yang merupakan lulusan Universitas Al-Ahqof di Yaman, menggarisbawahi pentingnya kontribusi akademisi dalam memperkuat eksistensi bahasa Arab sebagai bahasa internasional. Salah satu langkah konkret yang dia usulkan adalah memperbanyak artikel berbahasa Arab di platform seperti Wikipedia.
“Mahasiswa harus mengambil peran aktif dalam menjadikan bahasa Arab sebagai bahasa internasional, salah satunya dengan memperkaya konten berbahasa Arab di Wikipedia,” jelasnya.
Syekh Sameh Al-Kuhali menambahkan perspektif unik tentang pemanfaatan teknologi dalam pengembangan bahasa dan keilmuan. “Kemajuan teknologi harus dimanfaatkan sebagai media pengembangan ilmu, tetapi jangan sampai menjadi ketergantungan,” tegasnya. Ia mengutip prinsip dari gurunya, Habib Abu Bakar Al Adni Al Masyhur: “Gunakan wasilah, tapi jangan dipegang. Pakai Google, ambil manfaatnya, tapi jangan bergantung sepenuhnya.”
Kegiatan ini menjadi wadah inspirasi bagi para santri untuk terus menggali potensi bahasa Arab sebagai bahasa internasional yang mampu menjembatani berbagai disiplin ilmu. Pesan utama dari seminar ini adalah pentingnya inovasi dan kolaborasi dalam menghadapi tantangan global, terutama dalam mempertahankan eksistensi bahasa Arab di era modern.
Dengan terselenggaranya seminar ini, Pondok Pesantren Dalwa menunjukkan komitmennya dalam membangun generasi muda yang mampu menghadapi tantangan global sekaligus melestarikan bahasa Arab sebagai bahasa ilmu dan budaya.Ipul/Randi.S/Red.
Views: 32