Sinergi HMPS SPI, PBA, DEC dan Al-Bashiroh, BEM UII DALWA Wujudkan Akademi MC Public Speaking Islami

UII DALWA – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Islam Internasional (UII) Dalwa berhasil menyelenggarakan Akademi Master of Ceremony (MC) sebagai salah satu program unggulan Kementerian Pendidikan dan Literasi (Kemendiksi). Program ini dirancang melalui tiga kali pertemuan intensif pada tanggal 20 Oktober, 10 November dan 24 November 2025 dengan kurikulum yang terstruktur, menggabungkan teori, teknik profesional, hingga praktik langsung pada ranah public speaking Islami.

Kegiatan berlangsung berkat kolaborasi strategis antara HMPS Sejarah Peradaban Islam (SPI) sebagai fasilitator; Prodi Pendidikan Bahasa Arab (PBA) dan Dalwa English Club (DEC) sebagai divisi acara; serta Al-Bashiroh sebagai pengelola humas dan dokumentasi. Sinergi ini menjadikan pelatihan berjalan efektif, dinamis, dan relevan dengan kebutuhan pengembangan kompetensi mahasiswa.

Pelaksanaan perdana pada Senin, 20 Oktober 2025 dibuka dengan antusiasme tinggi dari para peserta. Materi disampaikan oleh Rifqiyatul Qowwi, A.M., S.Pd., Maestro Master of Ceremony di lingkungan Universitas Islam Internasional Darullughah Wadda’wah.

Dengan mengusung tema “The Power of Islamic Communication” dan “Training Master of Ceremony”, pemateri menekankan bahwa peran MC dalam perspektif Islam bukan sekadar pembawa acara, melainkan penyampai pesan dakwah melalui tutur kata, intonasi, dan gestur penuh adab. Peserta juga diperkenalkan pada nilai ibadah dalam komunikasi, sehingga membawakan acara dipandang sebagai bentuk kontribusi dakwah yang bermakna.

Berlanjut pada Senin, 10 November 2025, pertemuan kedua menghadirkan Dr. (C). Fuad Assegaf, S.H.I., M.Pd.I., yang membawa kelas memasuki ranah teknis public speaking. Dua topik utama “Dasar-Dasar Public Speaking” dan “Certified of Public Speaking”  membangun pemahaman mendalam mengenai mindset pembicara, kesiapan mental, kendali tubuh, manajemen suara, hingga ketegasan pesan.

Sesi praktik mulai diberlakukan. Peserta yang awalnya ragu naik panggung perlahan tampil dengan keberanian, disambut dukungan hangat dari rekan lainnya. Suasana belajar menjadi sangat interaktif dan reflektif.

Pertemuan puncak pada Senin, 24 November 2025 menjadi fase paling aplikatif. Peserta dibagi ke dalam kelompok kecil dan didampingi empat praktisi MC, termasuk dari DEC, yang memberikan pendampingan intensif.

Pada sesi ini, setiap peserta diwajibkan tampil. Mereka mempraktikkan metode menyapa audiens, mengelola ekspresi, mengendalikan rasa gugup, serta memvariasikan intonasi antara acara formal dan non-formal. Banyak peserta mengakui bahwa pelatihan ini membuka wawasan baru mengenai struktur dan etika seorang MC profesional.

Salah satu peserta menyampaikan kesan antusias:

“Saya baru tahu ternyata intonasi suara itu berbeda ketika di acara formal dan non-formal.”, Ujarnya.

Selama tiga pertemuan, perjalanan pembelajaran dirancang berjenjang: dimulai dari penguatan konsep, dilanjutkan penguasaan teknik profesional, hingga simulasi panggung secara langsung. Pendekatan ini menjadikan peserta tidak hanya memahami teori, tetapi juga terbiasa menghadapi audiens dengan percaya diri.

Atmosfer pelatihan yang santai, interaktif, dan penuh kehangatan membuat hubungan antara pemateri, praktisi, dan peserta terasa tanpa jarak. Banyak peserta menunjukkan perkembangan signifikan baik dalam artikulasi, keberanian, maupun kualitas penyampaian.

BEM UII Dalwa dan Kemendiksi menyampaikan apresiasi mendalam kepada seluruh peserta dan kolaborator yang berperan dalam menyukseskan Akademi MC. Program ini dinilai berhasil melahirkan bibit public speaker Islami yang komunikatif, beradab, dan siap berdakwah di berbagai panggung akademik maupun sosial.

Menteri Pendidikan dan Literasi, Zidan Husni, menyatakan:

“Harapan ke depannya, program ini tidak hanya mencetak MC dan moderator, tetapi juga menjadi ruang bagi mereka yang sebelumnya malu berbicara di depan orang lain, sehingga mereka bisa berkembang dan berani tampil.”

Dengan capaian ini, Akademi MC meneguhkan posisinya sebagai model pelatihan public speaking Islami yang aplikatif, profesional, dan berkelanjutan di lingkungan kampus nasional.Syauqirabbani/Randi.S./red.

Share:

More Posts

Send Us A Message