“From Zero to Hero”: BEM UII Dalwa Bekali Mahasiswa dan Santri Baru dengan Arahan dan Semangat Juang

UII DALWA – Panitia Liga Super Santri Baru (LSSB) bekerja sama dengan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Islam Internasional Darullughah Wadda’wah (UII Dalwa) menggelar Talk Show Santri Baru bersama Ketua Organisasi Santri Dalwa (Orsada) 1446/1447 H, Habib Musthofa Alaydrus, pada Senin (5/8/2025) di Lantai 9 Mabna Abuya Hasan. Acara ini bertujuan memberikan arahan, motivasi, dan wawasan praktis kepada santri-santri baru, sekaligus berbagi pengalaman langsung dari sosok pemimpin Orsada tentang perjalanan awalnya di Pondok Pesantren Darullughah Wadda’wah.

Ketua panitia, Said Ahmad Ar-Rifa’i, menjelaskan bahwa kegiatan ini dirancang sebagai langkah awal pembentukan visi dan tujuan Mahasiswa dan santri baru.

“Acara ini tentu agar mahasiswa dan santri baru tahu arah dan tujuan ia mondok di sini, mau ke mana, apa tujuannya, dan apa yang ingin dicapai. Karena ini justru langkah awal mereka,” ujarnya.

Mengusung tema From Zero to Hero (“Dari Nol Menjadi Pahlawan”), moderator Adlin membuka sesi dengan penjelasan makna tema tersebut sebagai simbol perjalanan panjang dari titik awal menuju pencapaian terbaik.

Dalam pemaparannya, Habib Musthofa—akrab disapa Bib Mus—menekankan pentingnya semangat dan fokus dalam menggapai cita-cita. Ia mengutip hikmah dari Imam Ibn ‘Aṭā’illāh as-Sakandari:

“مَنْ لَمْ تَكُنْ بِدَايَتُهُ مُحْرِقَةً، لَمْ تَكُنْ نِهَايَتُهُ مُشْرِقَةً”
“Orang yang tidak mempunyai permulaan yang membara, tidak akan mencapai puncak yang cemerlang.”

Bib Mus juga memberikan bekal mental untuk menghadapi tantangan di pondok, dengan rumus singkat HHN: Hadapi, Hayati, dan Nikmati. Menurutnya, kunci sukses mahasiswa dan santri adalah kemampuan beradaptasi di berbagai situasi dan lingkungan.

“Orang sukses adalah orang yang bisa beradaptasi di seluruh tempat,” tegasnya.

Acara dilengkapi dengan sesi games interaktif dan door prize yang menguji pemahaman peserta terhadap materi. Sebagai penutup, ketua panitia menyerahkan cendera mata kepada narasumber sebagai bentuk apresiasi.

Kegiatan ini menjadi momen strategis dalam menguatkan semangat belajar, rasa kebersamaan, dan kesiapan mental mahasiswa dan santri baru untuk menjalani kehidupan pesantren secara optimal.Agustian/Randi.S./red.

Views: 103

Share:

More Posts

Send Us A Message

This will close in 0 seconds