Museum Abuya Hasan: Ikhtiar Historis HMPS SPI UII Dalwa dalam Melestarikan Warisan Peradaban Islam

 

Bangil, Dalwa Berita – Dalam rangkaian kegiatan Multaqo yang menjadi ajang konsolidasi dan silaturahmi akbar, Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Sejarah Peradaban Islam (SPI) Fakultas Adab Universitas Islam Internasional Darullughah Wadda’wah secara kolaboratif menggagas pendirian Museum Abuya Hasan. Museum ini dibuka sebagai bentuk konkret pelestarian memori kolektif atas kontribusi monumental pendiri Pondok Pesantren Dalwa, al-Maghfurlah Abuya Hasan Baharun, dalam pembangunan peradaban Islam kontemporer.

Peresmian museum dilaksanakan secara simbolis oleh Abuya Al-Habib Zain Baharun pengasuh Pondok Pesantren Dalwa dan al-Habib Dr. Segaf Baharun,M.H.I Rektor UII Dalwa pada Kamis malam, 31 Juli 2025. Bertempat di depan Mabna Hubabah, lokasi museum dipilih secara strategis sebagai ruang publikasi sejarah sekaligus tempat edukasi santri dan pengunjung akan nilai-nilai perjuangan dan keulamaan Abuya Hasan.

“Tentu kita mengupayakan museum ini dengan sebaik-baiknya, agar para alumni bisa menikmati kenangan mereka bersama Abuya Hasan ketika mondok dulu, ujar Lalu Najihin, Ketua HMPS SPI, dalam wawancara eksklusif.

Prosesi pembukaan museum dilakukan secara bergiliran, dimulai oleh rombongan Mudir Ma’had dan Rektor UII Dalwa, kemudian diikuti oleh para alumni dari berbagai daerah. Museum ini memamerkan artefak-artefak pribadi yang merefleksikan jejak perjuangan Abuya Hasan dalam dakwah Islam: mulai dari kitab-kitab karangannya, gamis, sajadah, hingga perangkat dakwah yang menjadi bagian dari sejarah hidup beliau.

“Banyak sekali peninggalan-peninggalan tentang perjuangan beliau dalam berdakwah di jalan Allah dan Rasulullah. Kami para alumni sangat bangga dengan diadakannya museum ini,” ungkap Nasyrul, alumni asal Bawean yang turut menghadiri acara.

Museum Abuya Hasan tidak hanya menjadi tempat nostalgia bagi para alumni, tetapi juga menjadi ruang arsip sejarah yang representatif dalam konteks pendidikan sejarah Islam. Inisiatif ini menegaskan peran institusi pendidikan tinggi keagamaan, khususnya UII Dalwa dalam merawat warisan tokoh-tokoh ulama melalui pendekatan ilmiah dan edukatif.

Lebih dari sekadar pameran, museum ini menjadi simbol komitmen mahasiswa SPI dalam mengintegrasikan kajian akademik sejarah Islam dengan bentuk nyata pelestarian budaya dan spiritualitas pesantren. Dengan demikian, museum ini diharapkan menjadi rujukan historis dan inspiratif bagi generasi santri dan cendekiawan Islam di masa mendatang.Irsyad/Randi.S/red.

Views: 125

Share:

More Posts

Send Us A Message

This will close in 0 seconds